Sedikit mengorek masa lalu, maka saya akan bilang bahwa saya tidak suka akan masa sekolah saya dulu. Apabila orang menganggap bahwa masa sekolah itu masa terindah, maka saya tidak begitu menikmati masa sekolah. Mungkin karena beberapa kasus bully yang pernah saya dapatkan di sekolah dahulu sehingga membuat saya enggan untuk pergi ke acara-acara reuni dalam bentuk apapun. Saya juga tidak pernah suka akan guru-gurunya, menurut saya guru-guru sekolah jadul itu sangat maruk dan sangat menggunakan kekuasaan untuk menjatuhkan murid dengan pemberian nilai yang semena-mena apabila dia tidak suka kepada kita. Di zaman saya, murid hanya bisa mencatat, menghapal dan menjawab sesuai titik dan koma untuk memenuhi standar kelulusan.
Yang paling membekas di ingatan saya adalah ada beberapa guru yang tidak suka akan Ras Tionghua. Di hari Imlek, dimana beberapa keluarga mengharuskan sembayang sehingga di hari itu, ada beberapa murid yang tidak masuk dan meminta ijin. Apabila ini yang dilakukan, bersiaplah untuk keesokan harinya dipanggil ke ruang guru dan menerima angka 6 di rapor. Saya terlalu takut untuk membolos sehingga saya tidak pernah menerima hinaan itu. Namun, muka teman-teman saya yang keluar dari ruang guru dengan mata sembab, membekas di hati, pikiran dan perasaan saya, sehingga ya bisa dibilang, saya tidak ingin mengingat masa sekolah saya dalam bentuk apapun.
Beruntunglah, anak saya sekarang tidak harus merasakan ke-Malang-an ibunya dahulu. Kurikulum sekolah sekarang dibuat terstruktur dan cukup maju. Memang, hal ini harus ditebus dengan bayaran sekolah yang tidak sedikit, namun, sebagai orang tua, saya sudah berjanji bahwa seminimal mungkin anak saya harus menjalani penghinaan terlahir sebagai kaum minoritas di negeri ini. Lho.. kenapa cerita yang sedih? Padahal saya mo cerita yang hepi hepi lho.
Di sekolah anak saya ini, setiap awal tahun, kami akan dikumpulkan di aula untuk diberikan briefing dan pengenalan akan guru, kurikulum sekolah, dan bagi saya emak-emak tukang jalan yang paling dinantikan adalah KALENDER LIBURAN! ๐ ๐ Ini PENTING KUDU MUSTI punya buat keluarga jalan-jalan macam kami.
Apabila tanggal liburan sudah di tangan, mari kita mulai berburu tiket liburan! Dan tujuan kita untuk Libur Mid Semester pertama adalah MALANG!
(daripada anaknya mengalami keMalang-an ibunya mending rasain Malang beneran yaa)
Malang Story (Hari Keberangkatan, Hotel dan Mobil Sewaan)
Perburuan tiket murah kali ini disponsori oleh Batik Air, lupa juga murahnya berapa tapi murah berapapun kalo dikali 4 pasti murahnya jadi sejuta jadi ya tetep berasa lah yaa. Sebelumnya saya sudah pernah naik Batik tujuan Yogya dan menurut saya pesawatnya sangat comfi. Batik tujuan Malang berangkat dari Halim dimana kali ini adalah pengalaman pertama kami berangkat dari HLP. Untuk akses jalanan, dan drop zone, karena tidak ramai dan hectic seperti CGK sehingga kami cenderung santai disini. Sayangnya, di hari keberangkatan kami, pesawat mengalami delay selama 2 jam dikarenakan ada latihan pesawat tempur militer. Untungnya, anak-anak lumayan kooperatif disogok dengan youtube dari gratisan wifi bandara yang lumayan kenceng kecepatannya. Karena bukan kami saja yang delay, ada 4-5 pesawat, maka ruang tunggu bandara menjadi tidak manusiawi namun masih tertib. Masa penantian berakhir, dan kami pun siap memulai liburan kali ini.
Bandara Malang luar biasa imutnya. Namun, karena sudah pernah ke Jambi yang tidak kalah imut dengan Malang, maka kami sudah tidak kaget juga. Bagasi tiba tanpa kekurangan apapun dan mobil jemputan pun sudah manis menunggu sehingga kami tidak mengalami kendala yang berarti.
Tiba di Malang, kami pengen cobain Cwie Mie yang tersohor itu. Untunglah, anak-anak doyan sehingga rasanya masalah makan bisa diselesaikan tanpa drama disini. Tidak ada yang spesial untuk kuliner Malang, sehingga tidak akan ada pembahasan tersendiri. Selain itu, karena cerita kita disini hanya untuk main di Jatim Parks (pake S karena banyak) sehingga hidup kuliner kita bergantung dari makanan yang disediakan oleh vendor di taman rekreasi ini.
Harris Hotel, Malang
Pemilihan hotel lumayan memakan waktu dan beberapa konsiderasi antara sang bapak dan emak yang punya keinginan masing-masing. Si Emak tadinya mo rasain Pohon Inn tapi kata si Bapak males dia pindah-pindah hotel. Pikir punya pikir akhirnya kita ga pindah-pindah hotel deh karena males berberesnya. Hasil diskon dan promo pada saat itu, membawa kita untuk memilih Harris Hotel. Overall, hotelnya tidak mengecewakan dan karena waktu kami memang tidak banyak di hotel, sehingga kami tidak begitu mengexplore hotel ini. Kalau untuk menumpang tidur saja rasanya kami tidak keberatan tinggal dimari.
Tenang.. itu bukan anak tiri yang disuruh tidur di sofa, tapi si bocah kecapekan dan kami tiba kemalaman sehingga dia dah tidur di mobil. Karena si Bapak mo foto kamar dulu, si bocah dititip dulu di sofa. Tapi sofanya lumayan bantu lho, karena ranjangnya kecil jadinya bisa jadi extra bed deh (buat bapaknya) ๐
Berkat bantuan seorang teman kantor, kami berhasil mendapat mobil sewa lepas kunci jadinya ga ada driver yang ngintilin kita kemana-mana, we are so lucky karena membawa mobil sendiri itu jauh lebih nyaman dan bebas pastinya. Jadi, karena ini bantuan, mohon maaf saya ga bisa kasih referensi. Mana mobilnya lupa difoto lagi ๐
Bagaimana ke-Malang-an kali ini membawa kami kepada sebuah trip yang sangat berkesan?
Nantikan bagian kedua dari tulisan ini yaa.. ๐
Terima kasih sudah membaca Madamkoo.. Have a blessed day everyone ๐
Lu ke Jatim Park jadi bolak balik dong ye dari Malang kota? Cwie Mie lu makan dmn? Bukan di Gang Jangkrik yg pake B2 ? Hihihi. Beda soalnya sama Cwie Mie yg gue makan.
Iya, karena punya mobil jadi bisa bolak balik haha
Gw sampe malang dah jam 4 trus laper bgt. Kebetulan yg eye catchingg hot cwie mie ini jadinya gw masuk. Gw liat depot jangkrik tp gw kira dia jual ayam goreng haha…
Hari seterusnya kita makan di park abis itu di harris ada piza kayu bakar jadinya gw ga makan cwie mie lagi deh
Wahhh jadi tambah kepengen ke’Malang’an juga nihhh….gua lom pernah ke museum angkutnya….btw, sekolah elu ga asik amat itu yaa…hehehe, jadi kenangan yg diinget cuma yg buruknya aja…
Ayookk cici ke Malang bagus banget, ga nyesel.
iya sekolah gw emang ga asik tapi yang penting gw berhasil jadi orang haha
gua juga kurang suka masa2 sekolah gua madam… rasanya dulu gua kurang bisa bergaul hahaha… beda sama sekarang yang bergaul ke sana ke mari hey hey heyyy hey kawan ๐
asyikkk nih jalan2… ditunggu cerita lanjutannya ๐
sudah berlanjut des.. silakan dibaca ya ๐