February 2014

Saatnya berkunjung ke Penang kembali. Setelah sebelumnya sudah dikonfirmasi ke pihak Jakarta bahwa dr. Selapan praktek di bulan February, kami pun berangkat lagi, kali ini bertiga. Perginya 4 hari 3 malam dengan keinginan untuk tinggal di Malaka karena dah bosen di Penang. Selama periode November – February, Charmaine ada sedikit perubahan. Pernah mengalami batuk sekali dilanjutkan dengan sesak.
Kayaknya ada perubahan nih. Biasanya tiap bulan harus ngeluarin alat nebu ini nampaknya cuma sekali deh. Dugaan saya mungkin karena obat pengencer dahak yang dikasih dokter Penang manjur. Tapi sekali lagi ini baru dugaan. Keseringan gaul sama dokter Jakarta nih yang hobi nebak jadinya begini deh. Oya jangan nanya ya obatnya merk apa karena takutnya apa yang cocok di anak saya blum tentu cocok sama anak yang lain. Segalanya berjalan lancar namun ada sedikit masalah di hotel Penang. Entah ada acara apa diPenang pada hari itu sehingga rate hotel mahal. Karena dipikir kita cuma buat tidur semalam akhirnya pesan hotelnya di T*ne Hotel. Rupanya salah besar teman-teman kalo pesen di budget hotel dan bawa anak sensitif.Karena dia budget hotel, jadinya kamarnya tidak ada ventilasi dan dengan kondisi AC nya berisik dan menyorot badan langsung. Kalau buat bolang bapak emaknya sih ga masalah ya cuma kalo bawa anak sensitif it’s a big NO NO.Jadinya anaknya juga
agak batuk deh.

Kedua kali pun tidak begitu mulus. Pas mau daftar sempet mau pingsan pas dikasih tau kalo dokter Selapan CUTI!

APAAAAAAAAAAAA ??  **jambak bulu ketek**

Padahal kita udah triple confirm lho malah pihak RS juga udah telpon kita balik satu hari sebelumnya buat pastiin kalo kita dateng. Nah, sebelum panas hati (kalau di Jakarta padahal dah dibiarin tuh) RS nya itu punya representative buat pasien Indonesia. Rep inilah yang nemuin kita disaat genting dimana kita udah pengen makan orang. Setelah penjelasan panjang lebar dibilangnya bahwa ini cuti dadakan. DANNNNNNNNNN karena dokternya tau kita sudah bikin janji dan kita dateng dari jauh, dokter akan praktek hari itu khusus buat nemuin kita doang (co cuitttt 🙂 ) Cuma perlu waktu dan dokternya dateng agak siang. OKlah yang penting kali itu kita dateng ga sia-sia. Sambil nunggu kita pergi makan mie dulu. Mau jalan-jalan juga bingung mau kemana. Akhirnya kita nonton serian di Ipad sementara Charm maen perosotan.

 

 

Lupa akhirnya dateng jam berapa tapi Charm ditimbang dan 3 bulan lalu berat Charm yang 15 kg naik jadi 16kg. Dokter liatnya “It’s a good sign” Sinusnya juga controlable katanya. Next step, dia dikasih obat yang katanya untuk memperkuat paru merknya S. Cuma dikasih satu strip untuk pemakaian 30 hari. Obatnya berupa tablet hisap. Saat ditanya apa cukup satu strip, dijawab “We’ll see in next control but it’s already an improvement. Allergic treatment is always 50% prevention 50% medicine”  Sinusnya belum bisa disembuhin karena masalah umur dan untuk seusia Charm dia selalu mulai dengan mildest treatment bukan dengan obat keras. Dari sini sudut pandang saya pun berubah yaitu apabila dokter Jakarta yang sembuhnya instan, dokternya lebih memilih kepada pengobatan yang paling ringan dahulu dan untuk sebab itu mengapa pengobatannya berkesan sepele. Pulanglah kami hari itu berbekal satu kotak penguat paru S itu dan beberapa oil dan vitamin untuk menaikkan berat badan.  Oya, obat S ini tidak dijual di Indonesia namun kalau saya google, S itu common dipake sebagai asthma treatment untuk memperbaiki fungsi paru dan dia sangat aman.

Dan selesailah pengobatan untuk kedua kalinya.

May 2014

Ajaibnya, bulan demi bulan anaknya mengalami perbaikan. Saya tidak berani mengklaim ini datang dari mana (dan ga berani sombong juga takut ntar tiba-tiba anaknya sakit *knock the wood*) tapi saya tadi coba nanya ke Agus yang urusin claim berobat karyawan di kantor apakah benar kalau tahun ini saya sudah jarang claim berobat anak, dia buka komputer dan selama Jan-Jun 2014 ini saya hanya pernah claim DUA KALI SAJA untuk batpil Charm and Jeje (ini biasa saling tular menularin). WOW itu prestasi lho. **knock the wood** (bener-bener deh takut ntar abis ngomong sakit) tapi sungguh niat saya hanya untuk sharing. Tau berapa berat Charm pas nimbang di bulan May 2014?

DELAPAN BELAS KILO saudara-saudara

**tepok tangan**

Dokternya pun puas dan bilang kita ga perlu 3 bulan balik sekali lagi tapi kapan sempet aja. Kali ini kita dibekali penguat paru S dua strip dan dipakai kalau dia batuk parah saja. Sampe sekarang masih tersimpan rapi **knock the wood**

Jadi apakah saya puas dengan pengobatan ini.. SANGAT AMAT PUAS meski kalau ditanya DIAPAIN? akan saya jawab GA DIAPA-APAIN 🙂 🙂 🙂 tapi dugaan saya bahwa S sebagai penguat paru itu bagus. Charm masih meler kalau AC nyala dan saat bangun tidur dan batuk kalau cuaca ga bener TAPI tidak berakibat lama dan ga harus diuap seperti dulu. Semoga dugaan ini akan benar ya.

Jadi untuk rekap buat yang mo berobat ke Penang (ga hanya buat alergi yaa buat sakit lain juga):

1. Rumah sakit di Penang (ataupun kota lain) biasanya memiliki kantor representatif di Jakarta (sama di Medan kayaknya pasien terbanyak dari situ deh). Tentu saja karena letak geografis yang strategis, penduduk Indonesia yang lebih banyak ini adalah lahan potensial untuk digarap oleh pihak rumah sakit. Nah, representatif Jakarta inilah yang akan membantu Anda membuatkan jadwal dan mengurus pendaftaran. Setelah sampai di RS, mereka pun punya Rep Lokal yang menemui Anda di RS mereka bisa bahasa Indonesia, Mandarin n Hokkian jadi ga usah takut buat masalah komunikasi.

2. Karena jadwal dokter yang tidak menentu, tentu saja tiket pesawat baru dapat dipesan setelah ada konfirmasi dari pihak Rumah Sakit. Hal ini mengakibatkan pembelian tiket promo yang harus dibeli jauh jauh hari sebelumnya sangat tidak disarankan. Hanya ada beberapa rute pesawat ke Penang dan untuk informasi aja kalao Jkt-Penang direct hanya dilayani oleh Air Asia. Kalau harga tidak menjadi masalah, ya silakan dibeli. Namun, tidak ada salahnya untuk coba pertimbangkan untuk membeli tiket kepisah Jkt-KL dan KL-Penang, biasanya akan murah ratusan ribu (lumayan buat beli coklat). Dan Air Asia di KL skr berentinya bukan di LCCT lagi lhoo tapi udah bagus di KLIA 2 . Boleh update disini untuk beritanya.

 

3. Sebelum berobat, bisa ditanyakan dulu kepada kantor perwakilan Jakarta untuk diteruskan pertanyaan ke Rumah Sakit ada pantangan apa yang harus dijalankan. Contohnya pas Cece malam sebelumnya batuk dan diberikan obat ternyata untuk hasil maksimal skin prick test pasien tidak boleh konsumsi obat apapun (ajaibnya klinik alergi Indonesia tidak ada pantangan seperti ini) dalam kurun waktu 24 jam yang membuat kita harus balik lagi.

4. Jangan lupa menggunakan sunblock kepada anak-anak Anda. Saat disana dan tanya dokter kenapa warna kulit anak kami belang. Dijelaskan sama dokter Selapan bahwa anak-anak perlu menggunakan sunblock. Setelah diterapkan, perubahan warna kulit lumayan terlihat. Sayang ga punya foto sebelum dan sesudah untuk kondisi kulit ini. Tapi meski kulitnya ga masalahpun rasanya sunblock emang perlu deh kalau ke KL-Penang. Mataharinya bener-bener ga sopan!

5. Saya ga reveal merk obat karena treatment tiap anak beda-beda ya takutnya nanti ga cocok berabe lagi.

Demikianlah cerita dari Madam.. Semoga berkenan ya dan doa pembaca semua diharapkan supaya Cece-Jeje sehat terus. Thank you for reading 🙂