Saya penggemar rambut pendek. Kecuali dipanjangin saat mo nikah kemaren, rambutku ga pernah panjang. Buat pemalas sejati seperti saya, rambut ini paling ok. Ga perlu tonik, ga perlu masker, ga perlu serum, ga perlu jepit, ga perlu bando, ga perlu ikat rambut. hihi ini mah pendek ga pendek perlu aja emang pemalas sejati. Tapi pendek juga ga boleh sembarang pendek. Karena tipe rambut agak bergelombang, kalo yang gunting ga okeh, hasilnya saya akan tampak seperti jamur. haha

Nah, harga bagi saya ga pernah menentukan kualitas (baca:pelit). Saya cukup puas dengan salon pinggiran, kebetulan kecantol sama salon di apartemen. Salon Jurin namanya. Encinya kebetulan dari Palembang dipanggil enci Jurin oleh kita padahal ga tahu namanya. Si enci gape Mandarinnya jadinya Mainlanders yang di apartemen pada motong disini. Yang potong bukan enci sih tapi mas-masnya. Tapi karena dah langganan dia dah ngerti saya mau model seperti apa.

Suatu hari pas saya lagi potong rambut, masuklah seorang indihe terus bilang ke Mbak dan Mas yang disitu “Treding, you do treding?” Nunjuk mukanya terus suruh orang-orang lihat. Saya aja ga ngerti ya apalagi mbak sama masnya. Ditanyain “Facial?” “No, treding, treding” Pada panik orang salonnya bilang “Panggil enci deh” Putus asa dengan “treding”, si indihe noleh ke saya terus bilang “You know treding?” tangannya membentuk suatu gestur dan mukanya dideketin ke saya.

Kan saya cantik, baik hati, tidak sombong dan pintar ya (lempar bakcang!). Karena saya PINTAR langsung ada lampu di kepala saya nyala! Ding!

“Oh.. Threading, you use thread then clean your face, right?” “YES!YES!YES!” Serasa yang punya salon, langsung aja dijawab “NO!” hehe.. terus si enci keluar dan saya bilang “Itu lho ci, dia mau bersihin muka pake benang.” Si Enci yang masih ngantuk karena dibangunin tadi jawab “Suruh ke Pasar Baru!” Suatu jawaban yang ga mungkin saya terjemahkan ke si Indihe. So, anyone tahu dimana bisa “treding”? hihi.