source: tanadisantoso.com
Kalau dianterin suami, kita pasti dengerin PAS FM untuk update berita-berita bisnis terbaru. Salah satu part favorit adalah segment Business Wisdom yang dibawakan oleh Tanadi Santoso. Nah, yang pagi ini gw denger, relevant sekali dengan postingan gw tentang kartu kredit yang akan membawa ke pemborosan. Semoga membantu yah..
Kartu Kredit
Manusia terlalu percaya akan dirinya bahwa dia akan dapat rasional dalam mengambil keputusan. Padahal kenyataannya tidak. Sebagai contoh, sering saya melihat teman yang pemakaian kartu kreditnya berlebihan. Kalau ditanya, mereka sudah mengontrolnya dan merasa memakai sedikit saja. Padahal kenyataannya tagihannya jauh melebihi dari dugaannya.Mengapa ? Karena menggunakan kartu kredit tidak terasa beda membayar 70.000 atau 700.000 atau 2.700.000. Rasanya sama. Tinggal tanda tangan saja. Makan 40.000 tanda tangan, selesai. Beli barang 3.000.000 tanda tangan, selesai juga. Rasa meneken tanda tangan ini sama. Semua pakai kertas kecil yang tidak ada bedanya antara 70.000 atau 700.000.
Anda tidak merasa berat untuk mengeluarkan uang. Bandingkan kalau anda membayar dengan uang seperti biasanya. Beli 40.000 anda akan mengeluarkan 4 lembar 10.000-an. Bahkan kalau membayar 2.000.000, harus 2 tumpuk uang sejutaan. Ini akan terasa beda bayarnya karena kelihatan banyaknya lembar uang yang dikeluarkan.
Manusia terlalu mempercayai otak kanannya. “Oh ya, saya ingat kok. Kemarin belanja ini 1 juta. Lalu yang itu 1 juta,” kata dia. Tapi dia tidak merasa lagi berapa total keseluruhannya. Karena itu kalau anda lihat kenapa semua bank mengobral kartu kredit dan pemakaiannya. Anda saksikan iklan-iklan yang berisi pembelian dengan bunga 0%, diskon ini-itu atau buy 1 get 2 dan sebagainya. Juga ada iming-iming gratis iuran tahunan pertama, padahal orang lupa memperhatikan masa kartu kreditnya. Ingatnya ketika sudah ditagih. Maka mereka menunggu setahun lagi untuk membatalkannya. Tahun depannya juga ingat setelah telat sebulan dan diteruskan sampai terus-menerus. Sehingga banyak orang punya 5 kartu kredit serta selalu lupa membatalkan ketika tagihan iuran tahunannya sudah berjalan. Para bank yang mengeluarkan kartu kredit ini tahu bahwa anda sering lupa. Manusia terlalu percaya akan ingatannya.
Contoh lain, keanggotan fitness centre sebuah hotel berbintang untuk berolah raga. 1 tahun bayar 3 juta atau bulanan bayar 250 ribu. Kalau kasus seperti ini, sebaiknya anda bayar bulanan, meski harus 300 ribu sekalipun. Mengapa ? Kalau bayar sebulan sekali, anda menjadi sadar telah membayar sehingga harus berolah raga. Tapi kalau bayar tahunan, anda baru ingat ketika baru membayar atau adanya tagihan tahun depan. Sehingga di tengah-tengah tahun, anda tidak memanfaatkan fasilitas ini untuk berolah raga.
‘Power of context’, atau “kekuatan keadaan”, membuat kita tidak logis dan rasional, karena kita terpengaruh oleh keadaan sekeliling kita dalam mengambil keputusan . Dunia bisnis sering memanfaatkan ini untuk membuat anda lebih banyak membeli barang, andapun harus lebih jernih melihat ini dan mengantisipasi keadaan.
Makasih ya Pak Tanadi atas business wisdom nya yang sangat applicable juga menjadi life wisdom.
Makanya gue gak mau tuh bikin CC yg diiming2i bebas iuran thn pertama. Takut kelupaan 🙂
Dr 4 CC gue 3 diantaranya adlh yg bebas seumur hidup. (kalo ada yg gratis knp mesti byr…ha..ha.. ogah rugi).
Mau kata CC lain ada disount apa kek, gue mah gak peduli.
Prinsip gue, punya CC ini dpt disc apa, punya CC itu, dpt disc apa. Jgn dibalik. Supaya dpt disc in, mesti punya CC apa.. Mate kalo kyk gitu.. Bisa tuh dompet tebelnya sama CC 🙂
Member fitnes? (hmmm *pletak*) Kejadian tuh di gue.. Gue ikut member yg byr sekaligus 2 thn supaya gratis 2 thn. Yg 2 thn pertama gue rajin, skrg mah boro2. Alasannya, biar dah jarang gue pake pan gak rugi, lha ini dah bagian yg gratisnya. He..he.. tp kalo dipikir2, lha dulu gue byr sekaligus spy dapet yg gratis 2 thn itu, lha kalo kagak ada gratisnya mah ngapain gue byr 2 thn di muka gitu yah? (*garuk2 kepala*)
Btw, salam kenal Yul. Td BW dari blog Viol 🙂
salam kenal juga yah.
ya, namanya juga power of marketing. kita kan kalo ga cermat bisa lengah.
thx ya uda mampir