Mati Gaya

Kalo ga kemana-mana, judulnya di rumah ya mati gaya. Saat mati gaya, saya benar-benar ingat dan kangen dengan kos-kosan saya dulu. Di jam paling mati gaya biasanya akan terselip suara yang dirindukan oleh anak kos yang mati gaya seperti saya. Suara yang berupa teriakan mbok pecel, abang bakwan, ibu jamu, mas batagor, bahkan tukang tape. Read More…

Roh (neng) Telli

Kisah ini terjadi hampir 10 tahun yang lalu. Saat saya pindah kos di Karet, di hari pertama kepindahan saya, saya benar-benar meratap. Kenapa ya ada kos setega ini, kalau istilah saya kamar kos saya saat itu seperti kandang bertripleks. Dapat jendela, itu juga jendela yang hadap ke koridor. Jadi, sungguh saya mau nangis liatnya. Nah, Read More…

Cepekceng buat 7 hari

Suatu hari saat belanja mingguan, papi lupa menafkahi saya. Masak balik lagi ke mobil? Soalnya kalo ke pasar, kita males parkir di pasarnya karena susah oi parkir pas weekend. Rame bener. Jadi biasanya papi cari spot asoi trus saya tinggal jalan dikit deh ke pasar. Ntar kalo dah selesai baru di call terus jemput deh. Read More…

Me vs Sales

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kadangkala ada sepucuk surat cinta dengan logo bank dan produk kesehatan tiba di alamat Anda, Anda sudah tahu apa kira-kira isinya. Dan dimana saat Anda buka adalah sepucuk kartu yang bertuliskan : (kurang lebih seperti ini) Selamat!! Sebagai penghargaan atas kesetiaan Anda terhadap kami, dengan ini kami berikan Anda sebuah Read More…

Kata itu adalah “Velvet”

Dahulu saat kuliah di Akademi Sekretaris, ada satu pelajaran namanya Listening. Saat menerima jadwal, yang ada di benak saya, saya berada di lab bahasa dan dipasangkan earphone serta diberikan kertas untuk dipelajari-layaknya tes TOEFL gitu. Namun, imajinasi saya segera dibubarkan (or kata wong palembang dibuyarkan) oleh kakak kelas saya yang bilang kalau kita listeningnya adalah Read More…