Taroko Gorge

Hari ini saya mampir ke blog seorang kenalan baik saya yang merupakan penulis yang sangat berbakat dan ada satu kalimat yang mau saya quote disini

Sungai di mataku menderas. Arusnya melubangi hatiku

Anehnya kalimat sederhana ini memicu ingatan saya melayang ke Taroko Gorge, sebuah tempat yang saya dan suami kunjungi saat ke Taiwan. Setelah bermalam di Hualian, kami pun kembali melanjutkan perjalanan ke Taipei dan melewati Taroko Gorge.

Taroko Gorge adalah lembah dengan formasi batu-batuan yang spektakuler. Apabila diperhatikan batunya memiliki pola tertentu. Namun siapa yang melukisnya? Adalah ini buah karya dari arus dan angin. Apabila diperhatikan seksama bisakah dilihat bahwa pola bebatuannya berpola layaknya arus air. Kalau saya tidak salah ingat menurut papan informasi disana pola vertikal itu dibentuk oleh arus air dan pola horizontal dibentuk oleh arus angin

Indah ya? Untung batunya ga idup kalo iya pasti ga enak disiksa dengan berbagai cara begini.

Pikir punya pikir kenapa Taroko ini merefleksikan hidup ya? Ada pola kelakuan kita pun kadang dibentuk oleh kerasnya dunia ini. Ada yang meninggalkan gurat halus ada juga yang sangat dalam sampai warna berubah. Ga enak! Namun apabila kita ambil sisi positifnya saya yakin kita akan menjadi pribadi yang mengerti warna warni dan beragam pola menjadi manusia tangguh dan cemerlang.

Taroko dulu mungkin hanya bebatuan biasa namun Taroko yang sekarang telah menjadi Taroko yang agung yang menarik jutaan orang kesini. Taroko selain indah juga menyimpan harta yang tak ternilai dimana di dalam Taroko terdapat banyak sarang burung walet dan batu jade. Ah, benar benar perhentian 2 jam yang tak terlupakan di Taroko Gorge.

Sebelum saya copy paste foto yang saya dapet dari blog orang lagi tentang Taroko, ijinkah saya pasang foto kece dulu ya.. 🙂 I love you Papi muach muach