Taiwan Marketing Strategy (final part)

previous post

Penjelajahan itu harus berakhir juga, dan inilah beberapa catatan akhir dari perjalanan ku kali ini. Taiwan, di tengah himpitan negara-negara besar yang menginginkan dirinya (Cina n Jepang) tapi tetap berdiri dengan kokoh menatap mereka dan berkata Hey, just leave me alone. I can stand on my own. Semua aspek di Taiwan berkembang dengan cepat, dan disebut dengan Taiwan Economic Miracle. Taiwan, juga berhasil menjadi satu dari Four Asian Tigers (Taiwan, Hongkong, Singapur, dan Korea Selatan). Saat ini, Taiwan sedang membenahi pariwisatanya dan hal-hal yang kelihatan sepele dan bisa membuat kita bilang, ngapain ke Taiwan, Indonesia juga punya? Tapi lihatlah bagaimana sebuah negara kecil berusaha membenahi diri dan membuat dirinya elok di mata dunia.

Semua di Taiwan adalah fun. Mungkin kalau bagi seorang WNI seperti saya, melihat gunung, laut, formasi batu, ataupun buah-buahan adalah hal biasa di Indonesia yang begitu kaya alamnya. Tapi sekarang bukanlah masalah contentnya tetapi ditekankan adalah masalah packagingnya.  Segala hal di Taiwan dijual dan berikut adalah catatan gw pribadi tentang hal yang kecil namun berarti di Taiwan.

1. Agrikultural

Dari hari pertama kita sampai, tour guide nya selalu membanggakan akan hasil perkebunan (khususnya buah-buahan) di TW. Meskipun semua varietas buah bukanlah asli Taiwan, namun TW menggunakan ilmu dan keahlian untuk menjadikan varietas tersebut unggul. Contoh Jambu air (besar dan manis), Jambu biji, Lengkeng, Srikaya/buah nona (besar, manis, biji kecil), Mangga (besar, manis), Nanas (dipupuk pakai susu, manis tanpa asam), Pare (guede bgt), dan wasabi.

Jalan-jalan ke kebon buah Taiwan

2. Mega tower: Taipei 101

Tahukah Anda kenapa menurut saya gedung ini sangat amazing? Gedung dengan ketinggian 509,2 M dan menyandang predikat sebagai gedung tertinggi dunia sebelum dikalahkan oleh Burj Dubai. Bukan hanya tinggi, namun gedung ini dibangun di tanah yang rawan gempa dan angin topan. Gedung ini sendiri sangat kontras berdiri tinggi di tengah-tengah Taipei karena Taipei sendiri tidak banyak ada skyscrapernya.
Logo 101 di Taipei itu sendiri sangat unik, coba perhatikan:

101, mencerminkan sebuah keinginan untuk menjadi baik dari yang terbaik. Apabila 100 sudah perfect, apa salahnya untuk menjadi yang ke 101? Lebih baik bukan? Logo 101 diambil dari uang logam kuno Cina yang sekaligus mencerminkan kalau ini adalah financial tower.

Taipei 101

Sudah jauh-jauh kesini masak ga naik yah? So pasti lah gw naik. Andaikan kalau kita dari mall mau naik ke observatory desknya Taipei 101, cukup kita ikuti papan petunjuk yang ada. Kalau ga salah kita jalan ke lift yang akan membawa kita ke lantai tertentu dan dari situ kita akan membeli tiket (lupa harganya tp kalau ga salah cukup mahal sekitar > IDR 100 rb. Selanjutnya kita akan antri masuk ke lift cepat. Observatory desknya ada di lantai 89 dan 90. A breathtaking view is waiting there. Oya, lupa bilang kalau Audio Guide dibagikan dengan free disini sesuai dengan pilihan bahasa masing-masing.

Inside Taipei 101

Typicalnya observatory desk lah kalau kita bisa melihat penjuru Taiwan dari sini dan yang pasti ada museumnya yang menceritakan tentang konstruksi gedung dan pembuatan gedung. Itu gw berfoto sama maskot 101. Oya dibelakang gw itu yang warna emas adalah pendulum yang menjaga stabilitas gedung. Gedung itu memakai filosofi bambu dimana meskipun tinggi namun dapat lentur dan tidak roboh oleh hantaman angin. Jadi, pendulum itu akan bergoyang mengikuti angin dan menjaga stabilitas gedung. Selanjutnya adalah simbol yang terdapat di setiap tingkat kedelapan. Jadi kalau kalian lihat kan gedungnya kayak kue tart tuh bersusun 8, itu juga melambangkan 8 adalah angka keberuntungan bagi orang China. Nah, di tiap tingkat ke delapan, ada simbol “ruyi” atau heavenly clouds yang mencerminkan penyembuhan, perlindungan, pemenuhan.

Jadi totally, ini adalah mega tower keenam yang gw pernah pergi setelah Petronas-KL, Oriental TV Tower-Shanghai, London Eye-London, Eiffel-Paris, dan Taipei 101-Taipei. Senangnya..

3. Yang terakhir dari yang terakhir

Nyobain Bullet Train Taiwan

Nyobain bullet train untuk perjalanan singkat dari Taoyuan-Taipei

Nyobain MRT
Taiwan Democracy Memorial Hall (Chiang Kai shek Memorial Hall)

Gag ke dalam, hanya foto-foto di luar.

Changing Guards Ceremony di Martyrs’ Shrine (國民革命忠烈祠), adalah sebuah lapangan yang dibangun dan didekasikan kepada para pahlawan yang gugur di medan perang. Tapi ga seheboh yang changing guards London yah, tp lumayan lah

Sekian travel blog series kali ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan nantikan series selanjutnya yah… Ada yang ke Swiss n Spain juga lho.
Terima kasih sudah berkunjung

THE END

One thought on “Taiwan Marketing Strategy (final part)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *