Ide menghadapi Telemarketing

Note: Artikel ini gw dapat dari milist (entah yang mana). Lucunya bikin gw ketawa guling-guling.. hehe Enjoy

Jurus Menghadapi telemarketing

 

Hari ini gue menerima sebuah telepon yang kurang lebih dialognya sebagai berikut;

“Halo Mas Agung, gimana kabarnya?”
“Baik…”
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Udah mas.”
“Wah, selamat ya! Laki-laki atau perempuan mas?”
“Laki-laki.”

Sekilas nggak ada yang salah sih dengan dialog tersebut, seandainya si Mas kita yang satu ini nggak menanyakan pertanyaan yang sama BULAN LALU.
Juga BULAN SEBELUMNYA. Juga BULAN SEBELUMNYA LAGI. 

Ya, untuk sebuah urusan tertentu, si Mas ini memang harus menghubungi gue rutin sebulan sekali, dan setiap bulan pertanyaan pembukanya
ituuuuuuu… melulu. Bayangin, sejak Ida hamil 6 bulan sampe sekarang bayi Rafi udah nyaris 5 bulan! 

Hmm.. Jadi kepikiran. kalo bulan depan dia nanya hal yang sama lagi,
kira-kira apa jawaban gue ya? Mungkin salah satu alternatif berikut..

1. 
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Kayaknya sih udah ya, tapi. tauk deh, nggak yakin – soalnya UDAH LAMA
BANGET”

2.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Tergantung Mas, anak yang nomer berapa dulu nih?”

3.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Tergatung ya Mas, anaknya siapa dulu nih?”

4.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Kalo menurut Mas gimana?”

5.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Ntar dulu. Kalo udah kenapa, dan kalo belum kenapa?”

6. 
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Sampai hari ini sih udah ya Mas, tapi untuk pastinya coba Mas tanya
lagi bulan depan deh.”

7. 
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Doakan saja ya Mas.”
“Oh, sudah hampir lahir ya?”
“Bukan, doakan saya sabar terus menghadapi pertanyaan Mas.”

8.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Kalau lancar, mudah-mudahan tiga bulan lagi Mas”
“Oh, tiga bulan lagi lahir?”
“Bukan, tiga bulan lagi Mas dapet payung cantik karena telah berdisiplin
menanyakan pertanyaan yang sama secara SATU TAHUN penuh. Pertahankan ya
Mas! Tanggung, tinggal 3 bulan lagi! Semangat, semangat!”

9. 
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“HAAAHH? Jadi. istri saya selama ini hamil toh? Pantesan kok kayanya
rada gemukan, gitu.”

10.
“Gimana, anaknya sudah lahir belum?”
“Mudah-mudahan sih udah ya, sebab kalo belum berarti tadi pagi saya
gendong anak tetangga”

Ada yang berminat menambahkan?

One thought on “Ide menghadapi Telemarketing

  1. so hilarious! hahaha..

    salam kenal mbak!

    sebenarnya saya bisa dibilang ‘penggemar rahasia’ blog mbak nih.. cm karna msh newbie gt, kdg sk malu klo mau comment. hehehe..

    apalagi blog saya tmasuk yang biasa2 gt. T_T

    please keep ur good work then, mbak. ^_^

Leave a Reply to hikaruRKB Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *