Saatnya mengucapkan selamat tinggal buat Tokyo, suka banget ama kota ini dan pasti pasti pasti akan balik lagi 😀
Selanjutnya mari kita ke Kanazawa (金沢) Perjalanan dengan kereta menempuh waktu 2,5 jam saja. Tadinya memilih kota ini karena kita mau menuju ke Tateyama Kurobe Alpine Route
Namun mendekati hari keberangkatan kok banyak foto di forum yang menunjukkan kayaknya ga ada apa-apa yang bisa diliat disitu karena salju sudah mencair, sedangkan biaya menuju tempat itu agak-agak pricey. Setelah berdiskusi dan bersemedi bermalam-malam, akhirnya kita memutuskan untuk drop pilihan itu dan ganti rencana. Namun hotel sudah dibeli dan rute tetap ke Kanazawa. Di Kanazawa kami bermalam 2 hari, karena kota kecil tidak ada airbnb dimari dan mari kita memilih hotel. Disekitar stasiun banyak hotel, comfie banget.
KANAZAWA
Setiba di hotel dan belum jam check in, kita mo explore city dulu pake bus aja. Di Kanazawa tidak banyak atraksi yang menarik namun tidak jelek-jelek banget juga kotanya. Kota ini merupakan kota singgah buat menuju Alpine Route itu, jadi di kotanya sendiri juga biasa banget, bukan untuk wisata. Menghabiskan waktu di hari itu, inilah beberapa yang menurut saya menarik di Kanazawa.
Ramen Asap Kanazawa
Maafkan saya ga tau ini namanya apa dan apa benar ini khas kanazawa apa bukan. Ini bener bener ramen dari random pick. Kami terdampar di toko ramen tanpa menu English. Mengandalkan beberapa kanji Cina yang harusnya artinya sama dan foto, kami masuk ke satu restoran dan main tunjuk. Saya coba google lagi buat tahu nama ramennya tapi ga nemu.. hihi.. Nanti kalo ketemu namanya saya update lagi.
21st Century Museum of Contemporary Art
Tempat pertama yang disinggahi karena FREE 😀 Karena free jadinya santai aja dimari liat barangnya lucu-lucu juga. Bentuk ART nya juga aneh-aneh tapi saya kagum, mau aja pemerintahnya memfasilitasi artisnya dengan tempat yang bagus.
Nah.. kalau masuk kedalam ruangannya (yang bayar) bisa terlihat seperti ini. Karena memang niat dimari hanya untuk liat liat ya kita ga masuk ke dalam. Gambar diambil dari mari
Tempatnya lumayan gede, gardennya juga gede dan anak-anak entahlah bahagia dengan berlari lari di ruangan terbuka begitu. Calon adventurer kali yaa
Kenrokuen Garden
Kenrokuen, digadang-gadang sebagai salah satu dari “three best landscape gardens” dan adalah yang TERBAIK diantara ketiganya. Must visit dong ya. Nah, lokasi garden ini ada diseberang museum art tadi. Jadinya kita menyeberang aja deh. Karena summer ya jadinya fotonya hijau lagi hijau lagi 😀
Kanazawa Castle
Masih satu kompleks dengan tamannya jadilah menyeberang untuk tahu dikit. Untuk menghemat uang karena melihat castle lagi, castle lagi.. kita foto-foto aja ya dimari.
TAKAYAMA
Keesokannya, kami memakai kereta ke Takayama (高山). Rencana semula ke Takayama karena kita mau ke Hida Folk Village. Namun mendekati hari H.. itung-itung menghitung lagi nampaknya bawa anak kecil tidak akan bisa mengexplore banget kota ini sementara karena ini Folk Village ini turistik banget (yang identik dengan pasti MAHAL :D) dan anak-anak pasti ga tertarik liat rumah kuno. Pemikiran kedua, nampaknya landscape kurang cakep klo summer begini pasti hijau lagi hijau lagi. Jadinya, kita drop lagi deh pilihannya.
Pasti dari tadi berpikir, kalau sudah melenceng dari pilihan awal, kenapa ga ganti kota aja? Inilah mengapa travelling itu bagi kami dibilang challenging task. Apalagi kalau independent travelling. Banyak banget yang bisa last minute change. Belum lagi diingat, kalau masa liburan ini adalah peak season yaitu libur lebaran dan summer. Kita biasanya secure ticket dulu minimal 7 bulan di muka. Hotel dibook 3-4 bulan di muka. Di Kanazawa dibook saat sale agoda yang lumayan diskonnya namun ya itu syaratnya NO REFUND. Sebenarnya kalau belum beli hotel, pindah kota adalah hal yang mungkin karena jalur kereta Jepang yang maju (apalagi punya JR Pass), memungkinkan kita ke kota mana saja di Jepang. Bahasa sombongnya mungkin “YA.. GA MASYALAA” Jalur alpine itu benernya kalo dari iklan ada beberapa spot yang bisa dimaenin namun entah karena global warming atau apa, penelitian kami di bulan Mei saja sudah sangat dikit esnya apalagi bulan Juli begini.
Untuk kunjungan day trip ke Takayama, kami cukup mengunjungi Takayama Old Town. Kanazawa dan Takayama adalah 2 dari sekian kota yang mempertahankan bangunan kuno di Edo Period. Bangunan tersebut di zaman modern ini bertransformasi menjadi kawasan wisata dan menjadi toko suvenir.
Dari atas kami melihat rupanya kali ini di musim panas berubah menjadi lokasi footbath. Langsung deh ikutan cobain 😀
Beneran santai banget bagian di Kanazawa dan Takayama ini, ketemu Mc D, Lotteria ato BK ngopi … ketemu es krim makan haha.. ketemu foot bath nyebur. Ini sungguh rombongan turis yang luar biasa 😀
Sampai bertemu di Hakodate yaaaa 😀
walahhh madam, sayang banget udah nyampe malah salju meleleh….trus udah sampe di museum yg kolam renang itu harusnya sekalian cobain tuhh…keren menurut gua…