Kembali di edisi Japan trip kali ini. Semoga seri- seri ceritanya bisa tuntas ya ๐ Secara singkatnya 15 hari saya di Jepang dihabiskan dengan jalur sbb :
Day 1 : Jakarta – Haneda (via Hongkong)
Day 2 – 6 : Tokyo (Yokohama)
Day 7-8 : Kanazawa (Gokayama, Shirakawago)
Day 9-10: Hakodate
Day 11-14 : Sapporo (Furano, Asahi, Otaru)
Day 15 : Osaka – Jakarta (via Hongkong)
Meski saya menjelajahi banyak kota, namun setiap hari itu kita mempunyai sebuah basecamp kota sendiri dimana memungkinkan kita tidak sering menggeret geret koper dimana mana. Nah yang di kurung itu adalah kota yang saya kunjungi namun malamnya kami pulang ke hotel yang sama.
TOKYO
Selama di Tokyo perjalanan kami secara singkat adalah sebagai berikut :
1. Yokohama
2. Tokyo Disneysea
3. City tour Tokyo
4. Tokyo Zoo
5. Odaiba
Yokohama
Tiba larut malam di Tokyo membuat seisi rumah hari itu bangun kesiangan. Hari pertama sesudah semua orang semangat kami menjadwalkan hari itu untuk ke kota terdekat yaitu Yokohama. Mengapa Yokohama? Selain pengen melihat Yokohama itu seperti apa, kata papi ada dufan mini (amusement park) disana (iye kata papi, karena suer saya ga ada survey apapun selama trip kali ini ๐ )
Oklah, berangkat dari kata Tour Leader Tjia, hari itu kita menuju Yokohama. Waktu menunjukkan hampir jam 2 berarti kita mo cari makan dulu. Hal ini gampang karena keluar semua stasiun besar Tokyo itu pasti atasnya adalah mal/restoran. Karena baru awal awal dimari ya carinya makan nasi dulu deh biar ga kaget perutnya. Pas keliling, kita melihat di luar banyak orang yang makan di bangku taman dan kayaknya lucu juga kalau ditiru. Jadilah siang itu kita mengadopsi dua pax bento buat dimakan di taman, karena mak bapaknya bercita cita mo makan subway (udah kangen berat ama subway apalagi di zaman DOTS, kang moyen sama yo sijin pacaran dimari melulu, boleh dong ikutan) — panjang aja cerita makannye ๐
Sambil makan kita melihat ke seberang karena disanalah lokasi dufan mininya. Anak-anak sudah ribut karena janjinya kalau makannya pinter mo diajakin kesana. Sambil makan benernya saya juga bingung sih kenapa di dufannya ga ada tanda kehidupan, ga ada suara sama sekali.
Mulailah liat-liatan berdua ke bapaknya sambil kasih kode :tutup kali pi..
Papi masih pede jawab : masih pagi kaliiiiiii…
Mami : Yakin lu.. tutup kaliiii hihihi
Papi : (mulai cemas.. keluarin hapi.. googling..muka cemas ngomong) Eiya deh.. every Thursday close
See … even seorang ahli jalan pun bisa salah. ๐ eitss tapi ga pake marah, anak-anak tinggal dibisikin dan bilang sorry salah lihat hari rupanya parknya tutup dan kita jalan- jalan saja. Untunglah, mereka baik dan bisa mengerti. Kelar makan, ga jadi main amusement park, next on the list adalah Yokohama China Town. Di iklan sih katanya kompleks Chinatown ini terbesar di Jepang bahkan seluruh Asia dan memiliki sejarah 150 tahun. Ga lama disini karena “you know lah” bocah mana tahan disuruh liat kipas ama guci (apalagi setelah gagal maen dufan) jadinya berisikk bener.
Ya sudahlah, foto foto bentar kita cap cus ke lokasi selanjutnya : Shin-Yokohama Ramen Museum. Di tahun 2014 saya pernah berkunjung ke Nissin Instant Noddle Museum dimana disitu bagus banget dan cukup excited pas dibilang mo kemari. Beli tiket masuk dan kedalamnya errr errrr enapa agak beda ya. (salah sendiri si ci kaga survey maen ngikut aje) .. Rupanya ini ramen model Ippudo dan bukan pop mie ๐ ๐ *salah lagi deh madam.
Di brosur museum,mereka menamakan museum ini sebagai theme park dengan mengambil setting kota Tokyo di waktu malam di tahun 1958. Rute perjalanan seperti sedang memasuki shopping street kiri kanan ada toko ramen, bar, toko permen, toko rokok, bahkan ada tempat onsen juga.
verdict : Tempat ini selain museum kata saya mah bagusan dikasih nama Foodcourt Ramen. ๐ ๐ **ketipu iklan. Tentu saja anak-anak emoh disuruh berlama lama di mari. Untung harga tiket masuk lumayan murah dimari dan Jeremy masih free. Malah mereka cenderung takut karena suasana sepinya itu dan mungkin karena saking nyatanya kali ya tempatnya. Suasana museumnya seperti lagi berkeliling ke red light district gitu yang ga cocok buat kids. ๐ ) Tapi buat yang hobi fotografi, settingnya ok kok.
Di ujung jalan kita akan menemukan tangga turun dan kita bisa menemukan 8 toko ramen yang katanya terpilih dari puluhan ribu toko ramen di seluruh Jepang. Ramen yang terpilih adalah ramen dari Sapporo, Hakata, Kunamoto dan Kitakata, dan tentu saja Yokohama.
Pilihan kami hari itu adalah ramen Izakaya-Ryouzi dari daerah Okinawa.
Tokyo DisneySea
Hari selanjutnya pertualangan berlanjut ke Disney Sea. Karena kita menghindari kemari di weekend dan waktu yang tersisa antara Jumat dan Senin, kita memilih Jumat saja kesininya.
Disuruh milih antara Disneyland sama Disneysea, kita milihnya Disneysea dengan alasan ke Disneylandnya di Shanghai aja ! (Amin.. Tuhan… amin kabulkanlah doa kami ๐ ๐ ๐ )
Tidak banyak yang mau saya review dimari karena yaaaa karena lebih dari sejuta umat sudah kemari dan bisalah dibaca baca ala blogger lainnya yang pasti lebih detil.
Verdict : I just cannot imagine kalau sebegitu crowded Tokyo Disneysea how crowded it will be di Shanghai. Suer saya pusing liat manusia dimari dan semua yang saya lihat adalah antrian antrian dan antrian. Ditambah dengan suhu panas yang luar biasa menyengat, kunjungan ke Disneyland kali ini ya biasa aja tidak berasa Magical nya. ๐ Mau nonton show apapun minimal harus antri 2-3 jam dimuka kalau mau dapat spot bagus. Kalau bawa anak kecil langsung aja deh ke bagian adem yang di Mermaid Lagoon dan Arabian Coast . Antrian di bagian lain hanya akan membuang waktu dan bikin capek. Saya berhasil masuk ke mainan Toy Story setelah mengantri 70 menit. Mainannnya bagus banget, animasinya ok, mungkin setelah anak-anak besar dan kuat mengantri, we will spend days longer here.. someday ๐
Tokyo City Tour
Kalau di Tokyo City mah santai bener diisi dengan playground gratisan, mall hopping dan train hopping. Secara Jeremy suka bener liat train dateng dan pintu kereta menutup. Keluar dari stasiun satu terus berfoto di bawah Tokyo Tower atau dihari lain kita keluar stasiun cukup mengambil foto iconic di depan Asakusa temple tanpa masuk ke dlaam. Keliling Shibuya, Ginza, atau Shinjuku buat berfoto dengan Hachiko dan dilanjutkan menyeberang di Shibuya ย Crossing. SERU! Bahkan lbih seru dari Tokyo Disneyland (menurut saya)
Agenda lain dimari tentu saja makan makan dan makan. Kalau agendanya ini, anak-anak disogok kenyang dulu pakai Yoshinoya atau Tenya. Sehabis itu baru deh mak bapaknya mengantri ria. Contoh di Tokyo kali ini mungkin di Ippudo
Ada juga hari dimana kita keliling terus keluar untuk mencari satu spot foto di rooftop Kitte Department Store. Sudah free, keren lagi. Dimari kita cuma foto-foto, terus seneng bisa liat jajaran Shinkansen yang datang pergi.
Ueno Zoo
Tadinya saya berpikir ga adalah yang bisa mengalahkan Batu Secret Zoo. Rupanya saat memasuki Ueno zoo ini eh.. tapi.. eh.. rupanya BAGUSSS … bolehlah mengunjungi zoo ini kalau mencari tempat yang kids friendly di Tokyo.
Saya yang menganggap zoo ini “ga sebagus” di Batu punya kena batunya. Habis keliling kemari, saya sukses tempel koyo kiri kanan kaki saking guedenya ini tempat. Zoo dibagi kedua bagian yaitu East dan West. Koleksi hewan terawat, tempatnya bersih, kalau capek banyak bangku buat duduk ditambah lagi banyak tap water yang dingin biar kita ga dehidrasi dimari. Karena musti menjaga dua bocah di tengah zoo di musim summer yang panas dan di hari minggu, sekarang saya baru sadar bahwa foto proper itu ga ada sama sekali ๐
Tokyo Bay – Odaiba
Di suatu hari di ‘no plan day” di Tokyo, sebenarnya saya sudah propose mau ke Doraemon lagi karena langitnya bagus pasti foto di outdoorpark nya bagus. Untung berbuah untung, kita riset dulu ke websitenya sebelum jalan dan menemukan pengumuman bahwa museum tutup karena suatu alasan. *lupa* dan juga tiba-tiba langitnya mendung.
Banting setir, kita pergi ke Tokyo Bay dimana saya ingat kalau disitu ada Toys ‘R Us gede plus keretanya punya outdoor view yang bagus. Rupanya keputusan kemari tepat karena anak-anak betah banget. Kita menghabiskan waktu dengan berfoto, makan, main, dan belanja.
Toys R us nya super gede. Banyak mainan dia yang buat sample banyak dengan kondisi yang terawat. Anak-anak betah banget disini terutama Jeremy karena koleksi super lengkap Chugington yang boleh dimaenin. Seperti biasa klo begini ya emak bapaknya gantian belanja.
Susah payah melepaskan anak-anak dari Toys ‘R Us, kami berpindah ke Pallete Town danย memutuskan untuk menaiki Ferris Wheel. Sedikit agak pricey tapi ya lumayanlah buat pengalaman selama 15 menit melihat keseluruhan Odaiba dari ketinggian.
Turun dari Ferris Wheel, anak-anak melihat koleksi mobil Toyota di Mega web Toyota City Showcase . Melengkapi kebahagiaan hari itu, Jeje dan Cece bisa menjadi sopir dadakan dimari.
Tidak seperti mobil2an bayar sepuluh ribu di Jakarta, mobil anak-anak benar benar ada rem dan gas. Di Petit Ride One, yang surprisenya FREE, Jeremy bisa main mobil-mobil didampingi orang tua, papi hanya kasih perintah stop dan jalan kalau lampu merah dan hijau tapi kendali sepenuhnya ada ditangan anak. Di atas tinggi 115 cm , anak-anak boleh memilih wahana Pius atau Cammate. Tinggi Cece mencukupi dia untuk mencoba Pius. Sebelumnya beli tiket di Vending Machine dulu yok
Ada 2 tahapan dimari, pertama Cecenya harus memasuki kelas latihan untuk mendapatkan Driving License. Keren ya? mirip Kidzania kali ya. Saya lupa kalo Kidz itu driving license gmn proses dapetinnya. Tapi pas dikonfirm ke anaknya mirip apa ga. Anaknya dengan lebay bilang “Ga mirip! Susah banget! Cece sampe keringetan!” *lebay memang menurun.
Kedua, sesudah ada Driving License, baru deh Cece naik ke track dan ke mobil Hybrid sungguhan bukan gas rem model bom bom car. Jenis mobil yang diberikan ke anak sesuai tinggi badan anak. Apabila anak lebih besar, dia bisa mengemudikan mobil berpenumpang. Mobil Pius itu single seater jadinya Jeje ga bisa bonceng deh.
Kunjungan di Tokyo Bay mengakhiri pertualangan kami di Tokyo karena keesokannya kami sudah check out dari rumah AirBnB kami dan menuju Kanazawa. Semangati saya terus yaaa untuk berlanjut..
Terimakasih sudah membaca Madamkoo and may you all have a blessed day. GBU ๐
Keluar juga ini postingan bagian 1. HIhihi. Ayo jangan males lagi, dilanjut! Itu sayang amat theme park tutup. Berarti si babe researchnya kurang mendalam nih hahaha. Untung deh anak-anak udah mayan ngerti dan ngga manyun ye. Lu di Odaiba gak foto depan patung Gundam? Anak2 kagak kenal kali ye. Ke Jepang kalo summer emang meleleh abis, laki gue juga ogah pergi summer lagi, soalnya dulu saking panasnya, udah makan kayak kuda tetep turun 2 kg. Jadi kalo mau diet, boleh lah pergi summer hihihih.
summer winter pokoknya klo jalan jalan makannya boleh banyak! udah terbukti ga bikin nambah timbangan. haha
Duhhh lama juga yaa 15 hari di jepun…cape jugaa rasanya. Tapi kok pake salah liat hari sihh..untung aja ga diambekin kiddos. Kalo gua dah pasti diambekin tuhh
iya klo bawa anak capeknya dobel terus maennya juga terbatas. anak lu dah gede ambeknya mahal. pasti mitna sepatu. hihi
wah.. seru tuh yang di toyota.. kudu nunggu bocah kecil 115 baru kesana hahaaa.. ga mau rugi.
ini udah bulan sep, mana lanjutannya?
udah tayang!! hihi