Dari pertama Charm lahir, dokter lihat pipinya merah-merah sudah langsung memvonis doi kalau Charm adalah anak dengan bakat alergi. Bener juga sih, pipinya Charm ga beberapa lama kemudian penuh dengan bintik-bintik yang kemudian itu dikenal dengan Dermatitis Atopi. Kalau ada yang bertanya, kenapa pada akhirnya dia bisa jadi anak yang cakepnya melebihi maminya… :D, maka saya juga tidak tahu. Tapi kemungkinan terbesar adalah saat dia stop ASI dan susunya menjadi full HA. Ada sih ditambah salep-salepan tapi salep itu serem ih, kesudahannya kulit Charm menjadi putih kaya panuan gitu.
Akhir-akhir ini, mungkin karena cuaca jelek, dia suka batuk gitu. Batuknya kadang berdahak. Tengah malam batuk tapi sambil mata merem dan tidak sampai mengganggu sih. Kemaren liat FB ada Felicia-MamiPapa yang ngomongin alat uap anak, jadi pengen punya juga terus ada masukan dari Xiao deh di comment, kalau bisa diuapi pake air panas dan minyak kayu putih. Eh, lumayan lho membantu. Lumayan, daripada harus minum obat.
Daripada kenapa-kenapa, takut batuknya berubah jadi asma, kita memutuskan untuk membawa Charm ke Klinik Alergi. Pengen tahu aja, dia itu alergi terhadap apa sih. Usut punya usut, bisa punya 3 pilihan untuk test alergi ini yaitu skin prick test, test darah, atau bioresonance. 2 pilihan utama tidak dipilih karena berhubungan dengan jarum. Takutnya nanti yang ada, klinik tempat test dikira tempat jagal anak lagi 😀 Charm kan nangisnya suka lebay. Dan setelah dibaca-baca, bioresonance itu hanya memakai gelombang quantum gitu. Ada beberapa tempat sih yang bisa dipilih, tapi pilihan jatuh ke Klinik Alergi yang ada di RS Pluit. Yang mo cari tempat terdekat boleh tanya Om Google ya.
Bikin janji, isi form, dan bertemulah kita dengan dokter. Sama Charm semua dokter dipanggil “Om Jo Edi” hihi yaitu nama dokter anak yang biasa kita kunjungi. Dia belum tahu beda om dokter Jawa ama Chinese 😛 Sebelum di test, dokternya bertanya-tanya dulu deh tentang riwayat pasien dan sebagainya dan menjelaskan alat Bioresonance itu seperti apa. Pada akhirnya, dia juga tidak bisa menjelaskan dengan sangat rinci karena ada teori Quantum Fisika gitu deh.
Sorry gambarnya kurang jelas, tapi kalau diperhatikan menurut saya alat testnya itu seperti alat lompat tali 😀 ujung yang satu didekatkan ke tabung-tabung test yang berisi zat alergen dan ujung yang satu lagi dengan alat seperti antena parabola didekatkan ke Charm. Kalau dia alergi gerakannya akan berbeda dengan gerakan dia yang tidak alergi. Total zat alergen yang ditest kemaren 260 zat.
Singkat kata, Charm alergi terhadap:
Coklat (hiks.. her favorit), bulu anjing, kucing, wool (yaa ga bisa ke Eropa deh, tinggal ya nak 🙂 ), Lemon, tungau, debu rumah, zat pestisida, ikan tenggiri (pempek… oh tidak..) dan es termasuk udara dingin dan cuaca
Puji Tuhan, ternyata dia sama sekali tidak alergi terhadap beberapa hal yang kita takutkan macam kacang atau udang dan seafood. Dan melihat jumlah alergennya, masih ok lah dan masih bisa dicoba untuk dihindarkan. Dulu kita dihibur sama dokter kulit waktu konsultasi, dia bilang dia yakin Tuhan itu adil, ini anak pasti jadi anak pinter. Haha… kata-kata itulah yang kupakai untuk menghibur diriku.. Charm jadi anak pintar ya..
Ssstt.. jangan bilang om dokter ya, kalau Charm kukasih Mr. Puff yg eskrim strawberry ama yang isi coklat.. enak banget 😀
one comment, si Charm makin mirip maminya… 😀
gw justru udah ambil 2 tes yg lo bilang berhubungan dengan jarum buat clo2 hahahaa….
kalo tes IgE RAST emang ditusuk jarum dan diambil darah, ambilnya juga cukup banyak untuk ukuran baby.. sedangkan prick tes sebetulnya cuma ditotol-totol doang (bukan pake jarum suntik) jadi bisa dibilang kaga sakit.
untuk tes yg bioresonansi justru gw ga ambil karena belum terbukti secara klinis. ntar tes yul, hasilnya akurat ato engga yah di charm..
Waktu Chris tes alergi di Singapore, dia tesnya di punggung, yul. cuma di oles2 gitu, ga di tusuk. Trus dilihat merahnya seberapa besar. TApi emang ga lengkap sih tesnya. Kebanyakan bukan makanan, tapi yang berhub dgn binatang gitu. Denger2 ada yang lengkap banget. Tp pake suntik. Dan dikirim ke aussie kalo ga salah. Hasilnya 2-3 minggu gitu. Katanya sih akurattt…katanyaaaa…tapi mahallll 😀
semoga semakin gede, alerginya bisa ilang ya charm… Setuju banget kalo coklat itu enak…hahaha…
aku pernah ambil yg prick test ci… alergiku cuma dua: cuaca dingin dan debu.
ga sakit kok, ga ditusukin beneran. dan dgr2 sih prick test lbh akurat dari bioresonansi.
btw alergiku makin jarang kumat seiring umur. udah SMA gitu nyaris sembuh, kecuali faktor alergennya dalam kadar ekstrim. mudah2an alergi charm juga makin berkurang kalo udah gede ya…
hehe iya tuh, charm makin mirip maminya 😛