Hakone

Setelah berkutat dengan kesibukan Tokyo, kami pun mencari ketenangan di Hakone, sebuah kota kecil di daerah pergunungan yang terkenal akan keindahan alamnya dan untuk pemandangan ke Gunung Fuji.Di Hakone, kami akan bermalam sehari untuk selanjutnya berangkat ke Kyoto. setiba di Odawara, kami membeli Hakone Pass yang bisa digunakan untuk berkeliling Hakone dan mencoba semua transportasi mulai dari kereta, bus, kapal dan kereta gantung.

Hakone Pass (sekitar IDR 400,000)
Hakone Pass (sekitar IDR 400,000)

Setiba di Hakone Yumoto, kami menitipkan koper kami di Ryokan, tempat kami menginap hari ini. (Pembahasan tentang Ryokan ada di bagian tersendiri dari posting ini). Kami harus bergerak cepat karena senja tiba begitu cepat di Jepang. Jam 5 kadang semua tempat sudah gelap dan tidak mendapat objek foto lagi. Selain itu, rata-rata tempat wisata di Hakone jam operasi terakhirnya di kisaran jam 5 dan 6 sehingga memang tidak ada alasan untuk berlambat-lambat ria dan efisiensi waktu sangatlah penting disini.

Perjalanan kereta disini menggambarkan kecanggihan yang bisa dibuat dengan alat transportasi bernama kereta. Teknologi perkeretaan di Jepang sangatlah maju, cepat dan efisien. Di Hakone, keretanya nanti akan menanjak curam menaiki daerah pegunungan dan nanti di satu bagian di ujung jalan, kereta akan berhenti kemudian masinisnya turun dan berpindah ruang kemudi ke sisi satunya lagi kemudian kereta berjalan mundur mengambil track lainnya. Lucu, keren dan kembali teringat film Lucy membuat saya bertanya-tanya berapa persen sih orang Jepang menggunakan kapasitas otaknya 😀 😀

Owakudani
Owakudani ini kalau bisa saya jelaskan secara gampang mirip-mirip Tangkuban Perahu deh. Jadi semacam tempat observasi yang dibawahnya kita bisa liat crater yang diakibatkan erupsi dari Gunung Hakone 3000 tahun yang lalu. Dari Owakudani ini, kita bisa melihat Gunung Fuji juga. Perjalanan ke Owakudani ini ditempuh dengan menggunakan kereta gantung (cable car/ropeways)

Hakone Ropeways
Hakone Ropeways
Pipa Penyalur Hotspring
Pipa Penyalur Hotspring

Disini bertebaran Kuro-tamago (owakudani black egg) yang katanya direbus didalam air hotsprings sehingga berubah kehitaman dan berbau sulphur. Kita ga cobain karena minimum pembelian adalah 5 dan bingung abisinnya. Jadi, kita skip telor ini dan cukup berfoto di ikon telor aja dengan latar Gunung Fuji.

Owakudani Terminal Station
Owakudani Terminal Station
Owakudani Black Eggs
Owakudani Black Eggs
Pose yang kudu harus musti punya :)
Pose yang kudu harus musti punya 🙂

Lake Ashi
Sehabis puas mengelilingi Owakudani, perjalanan turun kembali menggunakan cablecar untuk selanjutnya naik kapal yang mirip Pirate Ship berkeliling di Lake Ashi. Kapalnya terdiri dari dua tingkat, penumpang dipersilahkan untuk memilih menjadi yang mainstream boleh di dalam kapal buat melihat lihat cukup lewat jendela saja dan untuk yang anti mainstream boleh merasakan pipi beku di luar deck. Agak frustasi juga berfoto di hari itu, karena sudah sore, foto kami rata-rata sudah berwarna kelabu. Perjalanan dengan kapal ini memakan waktu sekitar 40 menit.

Jack and The Neverland Pirates
Jack and The Neverland Pirates
Senja di Lake Ashi

Eksplorasi Hakone disudahi hari ini dan dikarenakan kapal terakhir, kami hanya bisa pulang ke penginapan dengan menggunakan bus. Sewaktu menunggu bus, kami dibuat terkagum kagum dengan manajemen transportasi di Jepang. Karena jadwal kapal yang terakhir,otomatis jadwal bus juga yang terakhir dan orang yang mengantri bus luar biasa banyaknya. Melihat hal ini, petugas disana langsung mengarahkan bus-bus kosong (offduty) di belakang untuk mengangkut penumpang. Tanpa menunggu lebih dari 10 menit, semua penumpang sudah bisa terangkut aman sentosa tanpa perlu kayak ikan sarden. Sungguh mengesankan.

Perjalanan pulang memakan waktu cukup lama hampir sejam dan jalannya bikin mabok. Rute berliku-liku penuh dengan tikungan dan turunan dikarenakan rute pegunungan membuat pusing tapi ga sampe muntah. Waktu baru menunjukkan jam 6 sore tapi keadaan sudah gelap total sehingga tidak ada pilihan kecuali pulang ke Ryokan.

Ryokan
Ryokan, tempat bermalam hari ini adalah penginapan tradisional Jepang. Di Ryokan, tamu merasakan tinggal di kamar beralaskan tatami, memakai yukata, onsen, serta disuguhi makan malam dan makan pagi di kamar. Jangan khawatir susah… karena ryokan pun sudah dilengkapi dengan wifi dan tivi. Harga ryokan dihitung berdasarkan jumlah tatami. Semakin banyak tatami tergelar berarti kamar semakin luas dan untuk kamar kami dengan enam tatami ini (kelas termurah), kami merogoh kocek sekitar 2 juta rupiah saja semalam (ini duit ato monopoli yak). Untunglah makan malam hari itu cukup enak dan service dari ryokannya juga bagus sehingga hari ini adalah pengalaman yang sangat berkesan.

Ryokan in Hakone
Ryokan in Hakone

Buat yang lagi itung jumlah tataminya… trus entar mikir kasurnya dimana .. haha jangan bingung karena nanti meja yang ditengah-tengah itu bakal dipinggirin terus si nenek akan membawa kasur lipat dan akan digelar sesudah kita menyelesaikan makan malamnya.

Dinner
Dinner

(note : foto makan pagi kurang bagus.. jadinya ga dipajang :D)

Grandma yang serve kita
Grandma yang serve kita
Outdoor Onsen
Outdoor Onsen

Tenang aja.. ga ada adegan b.u.g.*.l berame-rame dengan tamu lain kok dimari 😀 😀 karena ini bisa jadi private onsen. Diluar ada pintu yang bisa dikunci dan dikasih sign board “in use” sehingga bisa deh merasakan beronsen di bawah sinar bulan dan bintang (cieeee)

Hakone Jinja (Hakone Shrine)
Saat di kapal kami melihat ada Torii (Japanese Gate) di tepi danau dan keesokan harinya kami menuju kesini. Karena terletak didalam hutan, jalanan ke kuil ini cukup menanjak. Oya sedikit pengenalan mengenai Torii. Torii adalah penanda jalan masuk untuk setiap kuil di Jepang.  Torii biasanya bercat merah dengan sedikit aksen hitam di bagian paling atas dan di kakinya. Di pembahasan selanjutnya. Doakan saya rajin terus menulis sehingga nanti ada bagian yang menceritakan tentang FushimiInari-taisha di Kyoto dimana disini terletak ribuan Torii yang sungguh indah dan bikin kaki gempor buat naikin tangganya.

Hakone Shrine
Torii in Hakone Shrine (itu akuu lho :D)

Berakhirlah petualangan hari ini dan kami berangkat menuju Kyoto dengan menggunakan Shinkansen, kereta cepat kebanggaan Jepang. Bangga sih bangga bok … tapi masak tiketnya dah mau sejuta sendiri (glekk… )

That Day Shinkansen
That Day Shinkansen
Tiket Shinkansen
Tiket Shinkansen (IDR 1,2 juta tepatnya 😀 )

Sampai bertemu di edisi Kyoto !:D)

4 thoughts on “Hakone

Leave a Reply to leonyhalim Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *