The Innocent Apple

Saya menemukan tumpukan apel diantara para botol minuman yang terletak di rak minuman yang lokasi nun jauh dari lokasi dimana sang apel seharusnya berada. Apa salah sang apel? Kenapa dia tidak bisa bergabung dengan saudara-saudaranya yang lain? Kenapa dia tidak berada di deretan “The Chosen One”? Yang bisa diambil dan dipilih untuk membuat sehat tubuh sang pembeli. Apa salahnya? Apa?? (dari sini sudah ketahuan kalau saya sangat lebay :D)

Hmmm.. tiba tiba otak iseng saya berpikir dan mencoba mencari skenario yang cocok kenapa sampai sang apel bisa mendarat disana.

Salah Beli : Maunya beli apel Granny Smith tapi kebeli apel malang, tapi karena terburu-buru, sang “oknum” berpikir malas kembali lagi dan udahlah ga jadi beli

Kemahalan: Astaga apel segini 30 rb???? Ga jadi ah!! Yang membuat saya juga bingung kenapa harga buah lokal lebih mahal daripada buah impor yah?

Uangnya ga cukup: Bawa uang pas-pasan dan harus mengorbankan barang belanjaannya satu persatu. Dalam kasus ini, sang apel lah yang jadi korban.

Korban : Korban disini saya maksud adalah sang oknum ga merasa mengambil sang apel tapi saat berjalan di lorong minuman, tiba-tiba sadar : Kok ada apel di keranjangku? Tanya kenapa?? Terus si apel yang tak berdosa itu pun terletak disitu.

Salah Komunikasi: Sang istri belanja bareng trus minta sang suami membelikan apel (tanpa ada embel-embel apel apa). Sang Suami langsung mengambil apa aja yang ada dalam jangkauannya dan memperlihatkan ke sang istri. Sang istri yang bermaksud ingin Apel Washington pun ngambek dan bilang ke suami. Sudah ga usah!! Beli apel aja salah!! Huh!!

Setidaknya, dari beberapa modus operandi tersebut di atas ada beberapa yang pernah saya lakukan (pernah apa sering Bu? Eh, kecuali yang terakhir yah, karena papi jarang belanja buah :D). Saya tidak tahu siapa yang iseng meletakkan apel tersebut disana namun saya tahu bahwa Anda telah menjadi korban keisengan saya 🙂

8 thoughts on “The Innocent Apple

  1. g dulu pernah juga sih ninggalin barang enggak pada tempat na, alesan g, enggak jadi beli merasa enggak butuh! dan males balik ke rak na lagi buat naro wakakaka 🙂

  2. hahaha.. iseng banget sih lu yul 😀
    gua juga kadang naro belanjaan yang gak jadi sembarangan hahaha.. abis males kan balik ke koridor lagi 😛

Leave a Reply to Elrica Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *