Impulsive Buyerkah saya?

** Source: moneystuff.net and wikipedia.

Menurut mereka bahwa impulsive buying adalah kebiasaan membeli sesuatu tanpa berpikir panjang tentang kebutuhan sebenarnya. Hal ini biasa terjadi karena ada kata-kata SALE, BUY 1 GET 1, DISCOUNT, LAST OFFER, CLOSING SALE, MIDNIGHT SALE, THE BIGGEST SALE EVER, dan semua kata-kata yang sering kita lihat di media massa atau di mal-mal.

Apabila tidak dikendalikan, dikhawatirkan kebiasaan ini akan berakibat kepada perencanaan keuangan Anda dimana ada pos-pos pengeluaran tertentu yang lebih mendesak untuk dipenuhi, misalnya untuk menabung atau untuk masa depan Anda. Tidak tertutup kemungkinan bahwa nanti kebiasaan ini akan membawa seseorang kepada hutang-hutang yang tidak perlu

Untuk menghindari menjadi seorang impulsive buyer, bertanyalah kepada Anda apakah Anda MEMERLUKAN (NEED) atau hanya MENGINGINKAN (WANT) sesuatu barang.

Shopping tips (dari moneystuff.net)

* Memiliki budget dan berusaha untuk mematuhinya

* Bijaklah dengan tawaran berhutang. Berani menolak tawaran berhutang.

* Bijaklah dengan pembelian disertai dengan gratis barang-barang tertentu.
Beberapa kasus sering saya temukan bahwa ada beberapa orang diselamati karena menang hadiah yang tidak perlu namun harus membeli sesuatu barang yang sangat mahal. Contoh: gratis setrikaan 100rb tapi disertai pembelian kompor 5 juta (biasa sih yang ini ada “sesuatu” di belakang salesnya, misalnya hipnotis).

* Rajin membandingkan harga. Contoh: Toko A harga 100rb tapi diskon 10% dan Toko B menjual 90rb namun fix price.
Contoh: suatu hari saya tertarik membeli merk A dengan offer buy 2 get 3. Terus toko lain menjual barang yang sama dengan offer 25% off all item. Percayalah harganya akan sama saja. Beda 5% paling. Tapi Anda tidak harus membeli 3 barang. Percayalah, beberapa wanita termasuk saya memiliki sifat pembosan sehingga kita suka ganti-ganti merk. Nah, daripada mati gaya dengan satu barang yang dipakai periodik 3 kali mending juga beli 1 bisa ganti-ganti.

* Cek kondisi barang sale. Biasanya ada cacatnya.
Saat membeli terus membuat excuse sendiri, ah ini kan bisa ditutup pake ini, bisa dibeginiin, bisa dibegituin tapi sekali lagi, bijaklah menilai barang, jangan terpengaruh dengan merk.

* Cek tanggal kadaluarsa.
Biasanya ini ada hubungan dengan produk makanan sale. Misal: Susu 1 liter mau expire besok BUY 1 GET 1. Sekali lagi, tanya : sanggup ga ya gw habisin susu 2 liter sehari? em>

So DO I NEED IT or DO I WANT IT??

3 thoughts on “Impulsive Buyerkah saya?

  1. hehe gua juga impulsive kadang2… 😛 tergantung mood. kalo hasrat belanja lagi besar emang jadi impulsive dan kadang nyesel belakangan kenapa juga harus dibeli padahal gak ok barangnya. hahaha.

Leave a Reply to arman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *